Bandung, 26 Oktober 2011 – Seperti halnya Industri pertahanan lainnya, PT. Dirgantara Indonesia (PT.DI) adalah salah satu BUMN yang patut dikembangkan. PT DI juga dinilai memiliki posisi strategis baik dalam konteks pertahanan, ekonomi, teknologi dan industry kedirgantaraan.
Seiring dengan itu PT DI terus berupaya untuk merestrukturisasi dan merevitalisasi badan usahanya setelah mengalami krisis beberapa waktu yang lalu. Upaya ini diwujudkan dengan kembali menggalang kerjasama industri pertahanan dirgantara dengan pihak luar negeri. Untuk menjawabnya saat ini PT DI menggandeng dan menjalin kerjasama perusahaan Kedirgantaraan Airbus Military dari Spanyol.
Pelaksanaan penandatanganan pengukuhan Kolaborasi tersebut mendapat kehormatan secara langsung dengan disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang saat itu berkunjung ke PT. DI. Turut menjadi saksi dalam penandatanganan Nota strategis Kolaborasi itu, Menteri Pertahanan RI sekaligus Ketua KKIP (Komite Kebijakan Industri Pertahanan), Purnomo Yusgiantoro.
Penandatanganan ini merupakan tanda bahwa Kedua pihak mengukuhkan kesepahaman dan keinginan untuk bekerjasama dan memantapkan skema kemitraan dalam rangka memproduksi bersama pesawat jenis Angkut Ringan CN-295.
Kolaborasi atau kerjasama kedua pihak ini semakin kental dengan ditandatanganinya Nota komersial tentang perjanjian untuk meningkatkan pemasaran pesawat C 212, CN-235 dan CN – 295 untuk kawasan Asia Pasifik yang dipercayakan kepada PT. Dirgantara Indonesia dari Airbus Military.
Sementara itu Kemhan yang diwakili Kabaranahan Kemhan, Mayjen TNI Ediwan Prabowo juga menjalin komitmen dengan PT DI dengan ditandatangani Nota kesepahaman dalam hal Komitmen Pengadaan Pesawat CN-295 untuk mendukung kebutuhan alutsista TNI Kedirgantaraan.
Penandatanganan Nota Kesepahaman lainnya yang dilaksanakan saat itu, yakni Letter Of Intent (LOI) dalam hal pemanfaatan Produk-Produk PT. DI., khususnya terkait dengan Alat Material Khusus (Alamatsus Polri) antara kepolisian Republik Indonesia yang dalam hal ini dilakukan Asisten Kapolri Bidang Perencanaan umum dan anggaran Inspektur Jenderal Polisi Drs Pujianto, S.H dengan Dirut PT. DI, Budi Santoso.
Pada kesempatan tersebut Menhan RI dalam sambutannya menjelaskan kolaborasi produk bersama antara PT DI dengan Airbus Military memiliki beberapa nilai manfaat seperti sebagai media bertambahnya kemampuan, beban kerja serta alih tekhnologi. Disamping itu menurut Menhan kerjasama ini juga dapat menghasilkan dan menyerap tenaga kerja lebih dari 2000 orang, dan memberikan dampak kepada efek financial dan manajemen untuk meningkatkan kinerja PT DI dan kemampuan bersaing di Asia Pasifik.
Adapun nilai manfaat lain dari kerjasama ini akan mendapatkan kandungan lokal, nilai tambah ekonomi dan menjadi produsen tunggal untuk Asia Pasifik serta mempunyai prospek pasar di Asia Pasifik, karena kebutuhan pesawat transport untuk ukuran sedang cukup tinggi di kawasan.
Masih di kesempatan yang sama Presiden SBY beserta rombongan pejabat pemerintah serta, para tamu undangan Duta Besar Negara tetangga juga disuguhkan dengan penampilan fly pass pesawat CN-295 serta demo penggunaan pesawat CN-295 untuk penerjunan personel dari Pasukan Kopassus dan untuk penerjunan barang. Selain itu Presiden SBY juga menerima paparan dari Sekjen Kemhan, Marsdya TNI Eris Herryanto seputar perkembangan proyek bersama antara Kemhan RI dan Korea Selatan dalam pembangunan pesawat KF-X / IF-X.
Mengakhiri kunjungannya ke PT DI, Presiden SBY meninjau stand komponen beberapa pesawat yang diproduksi PT DI, Statis Display Rantis dan Panser Anoa produksi PT Pindad, serta meninjau Statis Display dari pesawat CN-250 dan pesawat CN–295 sebagai produk kolaborasi PT. DI dengan Airbus Military yang telah diuji coba oleh pilot TNI AU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar