October 27, 2011
A
BANDUNG - Seperti halnya Industri pertahanan lainnya, PT. Dirgantara Indonesia (PT DI) adalah salah satu BUMN Industri Strategis yang patut dikembangkan. PT DI juga dinilai memiliki posisi strategis baik dalam konteks pertahanan, ekonomi, teknologi dan industri kedirgantaraan.
Seiring dengan itu PT DI terus berupaya untuk merestrukturisasi dan merevitalisasi badan usahanya setelah mengalami krisis financial beberapa waktu yang lalu. Upaya ini diwujudkan dengan menggalang kerjasama industri dengan pihak luar dari Airbus Military Spanyol.
Puncak kesepakatan kerjasama kedua perusahaan dirgantara ini ditandai dengan penandatanganan Nota pengukuhan kolaborasi strategis produk bersama yang dilakukan oleh Direktur PT DI, Budi Santoso dengan CEO. Airbus Military Domingo Urena Roso pada Rabu (25/10) di hanggar PT. DI, Bandung
Pelaksanaan penandatanganan pengukuhan Kolaborasi tersebut mendapat apresiasi khusus dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan menjadi saksi dalam penandatanganan Nota Kesepahaman itu. Selain itu hadir pula Menteri Pertahanan RI sekaligus Ketua KKIP (Komite Kebijakan Industri Pertahanan), Purnomo Yusgiantoro.
Penandatanganan ini merupakan sinyal bahwa Kedua pihak setuju bekerjasama dalam memantapkan skema kemitraan serta dalam rangka memproduksi bersama pesawat jenis Angkut Ringan CN-295.
Kolaborasi kedua pihak ini juga diperluas dengan ditandatanganinya Nota komersial tentang perjanjian pemasaran pesawat C-212, CN-235 dan CN-295 untuk kawasan Asia Pasifik yang bakal dipercayakan pembuatannya kepada PT. Dirgantara Indonesia.
Di kesempatan yang sama Presiden SBY beserta rombongan pejabat pemerintah serta, para tamu undangan Duta Besar Negara tetangga juga disuguhkan dengan penampilan fly pass pesawat CN-295 serta demo penggunaan pesawat CN-295 untuk penerjunan personel Pasukan Kopassus dan penerjunan barang. Selain itu Presiden SBY juga menerima paparan dari Sekjen Kemhan, Marsdya TNI Eris Herryanto seputar perkembangan proyek bersama antara Kemhan RI dan Korea Selatan dalam pembangunan pesawat KF-X / IF-X.
Mengakhiri kunjungannya ke PT DI, Presiden SBY meninjau stand komponen beberapa pesawat yang diproduksi PT DI, Statis Display Rantis dan Panser Anoa produksi PT Pindad, serta meninjau Statis Display dari pesawat CN-250 dan pesawat CN–295 sebagai produk kolaborasi PT. DI dengan Airbus Military yang telah diuji coba oleh pilot TNI AU.
Sumber : DMC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar